Selasa, 31 Desember 2019

Perjalanan Apa Ini? ( Vol.1)


Perjalanan Apa Ini? (Vol. 1)
(Edisi liburan bareng emak-emak PKK Desa Persiapan Pulau Punjung)



Saking takutnya ketinggalan berangkat, saya sudah wanti-wanti minta dibangunin biar berangkat tepat waktu. Rupanya saya tidak terlambat. Justru bisnya yang datang telat. Tapi saya masuk yang akhir datangnya. Semua pada kumpul. Merah-merah. Karena dress code-nya baju warna merah. Saya ikutan juga tapi merah jambu. Haha.. 😊


Pukul 07.30 kita berangkat. Saya di bis 1. Ada dua bis dengan 60 peserta. Awalnya berdiri. 3 jam berdiri sampai tujuan saya rela deh. Tak apa. Lebih suka berdiri soalnya. Tapi emak-emak di bis yang saya tempati ribut nyuruh duduk. Mau duduk dimana, Bu? Tempat sudah penuh begitu. Akhirnya ibu kades nyuruh pak kades buat ambil kursi plastik di rumah. Maka duduklah saya.


Di tengah perjalanan baru juga sampai Air Batu, saya sudah duduk di depan menggantikan posisi duduk pak Kades. Kadesnya mau duduk nemplok dekat pintu depan saya. Ada kipas angin dekat situ. Jadilah perjalanan ini terus berlangsung sambil menikmati macet di seputaran Serong - KM 12.


Omong-omong kita ini mau kemana sih? Kayak seru banget gitu loh! Memang seru. Di bis kami saja merepet mulut ibu-ibunya ngomong tiada henti. Apa saja dibahas seakan tak pernah habis. Beginilah kalau sudah jalan sama emak-emak. Di bis kami ini ada 4 lelakinya. Saya, pak Kades, anaknya pak Kades, dan sopir.


Dan mudah-mudahan perjalanan kami ke desa wisata Sungsang berjalan dengan lancar dan penuh kebahagiaan. Eh, ini liburan akhir tahun ala emak-emak PKK ya.


Dalam perjalanan menuju Sungsang, 31122019

Selasa, 10 Desember 2019

Tingkah Hujan ; Kepada Baim



Tingkah Hujan
Kepada Baim



Untuk pertama
Tuhan membuat kita bercengkrama
Ditingkahi rinai hujan menghujam tanah.
Basah.
Kita duduk bersebelah tertawa tanpa lena ; ini ujian keberapa?


Kau tahu, Baim, sejak pertemuan kita di kedai roti China
Saat mata sipitmu terangkat sebelah
Nyatanya sebelum itu kita pernah jumpa di Lubuk Linggau kala senja sambil menanti kereta.
Hanya saja saat itu kita masih lugu, kau baru umur sepuluh.
Mata kita yang bicara syahdu, bibir kita menutup ragu.
Kau masih ingat itu?


Hujan makin riuh
Ditemani gemuruh guntur dan petir yang menyambar-nyambar muka
Kita lanjutkan cerita.
Tiap tetes air yang jatuh
Ada kisah yang kita titipkan padanya
Biar ia simpankan jadi kenangan masa tua.
Sebab kita tak pernah bisa dan tak tahu pula
Akan ada percakapan apa setelahnya
Cukup hingga di sinikah
Atau sudah ada lanjutannya skenario bahwa
Kita memang selalu bersama.


Baim, lewat mata kau dapat rasakan
Kita adalah beda. Bukan teman biasa.
Kita saudara satu jiwa.


Senin, 02 Desember 2019

Musyawarah Wilayah 6 Forum Lingkar Pena (FLP) Sumsel ; Saatnya Mencari Pemimpin Baru




Ahad (24/11/2019) pagi pukul 05.30 kita sudah prepare dari Sekret FLP menuju Masjid Agung Palembang. Bukan apa-apa, air untuk mandi di sekret sudah dihabisi oleh Hamdi dan Danang. Ya sudah, saya, Fathir, dan kak Fajar akhirnya mandi ke Masjid Agung Palembang.

Jam 06.00 sudah siap. Sudah rapi. Sudah wangi karena sudah mandi. Sebelum berangkat menuju lokasi Muswil foto dulu dong. Jarang-jarang kan ke sini bareng. Berfotolah kami berlima dengan latar Masjid Agung Palembang.


Sampai di aula hotel kita panitia awal yang hadir. Sempat jalan tak tentu arah mencari sarapan. Pada nutup semua kalau hari libur. Saya mah sarapan pempek Cek Tasya semalam saja. Agak susah kalau makan nasi. Perut ini agak tidak terima kalau makan makanan berat pagi-pagi.

Selesai sarapan sembari menunggu panitia dan delegasi dari cabang-cabang hadir kita beres-beres dulu. Cek sound. Mencoba LCD dan proyektor biar acara berjalan lancar. Peserta mulai berdatangan. Yang pertama kali kali hadir justru dari cabang OKU.

Jam 08.00 acara dimulai. Tidak tepat jam 08.00 sih, lewat sedikit. Acara dibuka oleh mbak Azzura Dayana perwakilan Dewan Pengurus Pusat (DPP) FLP. Acara pembukaan berlangsung khitmad. Usai pembukaan, pemilihan 3 pimpinan sidang. Saya, kak Fajar, dan Danang menjadi pimpinan sidang sementara sebelum akhirnya terpilih Taqy, Hamdi, dan Alamsyah sebagai pimpinan sidang.


Sidang pleno 1 LPJ kepengurusan FLP  wilayah Sumsel. Yang maju ke depan untuk LPJ, kak Fajar, Danang, Ida, dan saya selaku pengurus. Hanya kami berempat yang bisa hadir saat itu. Jadilah setelah tanggapan, kami dibantai habis-habisan apalagi oleh pembina. Di penghujung sidang pleno LPJ diterima tapi dengan perbaikan yang banyak sekali.

Saya izin sampai jam 12 siang sebab sudah ada jadwal Bimtek di Asrama Haji. Selanjutnya saya hanya harap-harap cemas menanti siapa yang terpilih menjadi ketua wilayah selanjutnya.

Saat pencalonan ternyata ada yang mencalonkan saya sebagai ketua. Gugur. Sebab saya tidak di tempat. Ada 9 calon asalnya. Lalu mengerucut menjadi 3 saja yakni, Danang, Fathir, dan mbak Sri. Hingga akhirnya terpilihlah Danang Paminto Leksono sebagai ketua FLP wilayah Sumsel 2019 - 2021.


Danang sendiri sudah seperti adik, saudara, sekaligus teman bagiku. Kameratku selama di kepengurusan lama. Semangatnya luar biasa. Baiknya sangat sekali. Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan Danang nanti FLP wilayah Sumsel menjadi lebih baik lagi dan terus berkembang.

Dalam rangkaian muswil juga ada perayaan milad FLP Sumsel yang ke - 19. Ada tumpengan. Tumpengnya spesial, tumpeng pempek, khas Palembang sekali. Banyak kejadian seru dan kocak saat tumpengan yang cuma bisa saya nikmati lewat cerita di grup WA panitia muswil dan foto serta video. Agak gimana gitu. Campur aduk perasaan saya. Rasanya ada saya di sana.


Untuk FLP Sumsel-ku, teruslah berbakti, berkarya, dan berarti. Luv. Banyak cinta.


Teluk Tenggulang, Tungkal Ilir, 01122019